Translate

Sabtu, 24 Februari 2018

Insight / Pandangan Baru dari Seminar “Bioteknologi –Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” Kementerian Kesehatan (Kemenkes) :)

Selamat pagi sahabat sahabat klinik hewan happiness, maaf lama untuk tulisan buletin bulan ini, soalnya kesibukan juga dengan aktivitas untuk start up agro muda perkasa & seminar di Jakarta yang diikuti. Pada tanggal 22 februari kemarin,  tim klinik hewan happiness mendapat undangan dari salah satu rekanan agro muda perkasa untuk mengikuti seminar tentang” Bioteknologi - Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” dengan Kementerian Kesehataan di UOB Plaza deket Bunderaan HI & hotel kempinski jakarta ☺☺


Gambar 1. Flyer acara :)

Pembicaranya Keynote Speaker Prof. Dr. dr. Nila Djuwita Moeloek, Sp. M(K) (Menteri Kesehatan RI), Ir. Penny Kusumaastuti (Kepala BPOM), Drs Maura Linda Sitanggang Apt., Ph.D. (DIrjen Kefarmasian & ALat Kesehatan Kemenkes), Drs. Sie Djohan Apt. (DIrektur PT Kalbe Farma Tbk). Gpp dokter hewan belajar dari dokter manusia sesuai konsep One Health, One World :)

Melalui seminar ini tim klinik hewan happiness belajar & mendapat insight baru bahwa dalam era revolusi industry 4.0 (dimana robotic, artificial intelegence, machine learning begitu maju di bidang komputerisasi. Ternyata di bidang medis / kesehatan, bioteknologi begitu maju dan merupakan masa depan dalam menghasilkan obat obatan melalui GMO (genetic modified organism) dan rekayasa genetika. Obat adalah industri yag high regulated. Tetapi sayangnya Indonesia 90% bahan baku obat obatan masih impor, karena bahan baku kimiawinya belum tersedia di Indonesia.

Salah satu upaya melepaskan ketergantungan impor bisa dilakukan dengan mendorong pertumbuhan industri bahan baku biologi nasional. Obat biologi merupakan bahan baku obat-obatan yang berasal dari pengembangan kultur sel atau molekul biologi melalui proses purifikasi menggunakan rekayasa bioteknologi.

Pengembangan bioteknologi ini merupakan upaya penyediaan bahan baku obat yang lebih murah di dalam negeri. Selain dapat mengurangi ketergantungan impor sehingga menekan harga obat, pendirian pabrik bahan baku obat biologi dapat menghasilkan devisa negara karena dapat juga diekspor ke sejumlah negara.

Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga akan terus mendorong pengembangan industri farmasi nasional. Langkah ini diberikan melalui fasilitasi, regulasi yang mendukung, serta melalui koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan. Selain itu pemerintah juga berencana memberi insentif untuk investasi pada pembangunan fasilitas bahan baku lokal farmasi. Termasuk keringanan pajak penghasilan, pengembalian pajak, dan bentuk insentif lainnya. 

“Adanya payung hukum dan iklim investasi yang kondusif diharapkan dapat mendorong pengembangan industri farmasi di Tanah Air. Ini merupakan bagian dari roadmap industri farmasi,” kata Dra. Maura Linda Sitanggang, Apt., Ph.D., Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes dalam Katadata Forum bertajuk “Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” di Jakarta, Kamis, 22 Februari 2018.

Referensi :
https://m.detik.com/finance/industri/d-3888338/resmikan-pabrik-kalbe-jokowi-ri-tak-ditinggal-negara-lain

http://nasional.kompas.com/read/2018/02/27/12445001/di-depan-jokowi-bos-kalbe-sebut-90-persen-bahan-baku-obat-masih-impor







Gambar 2,3 & 4 acara seminar


“Bioteknologi –Terobosan Baru Kurangi Ketergantungan Bahan Baku Obat Impor” Kementerian Kesehatan (Kemenkes)


Semoga bermanfaaat, Terimakasih :)

sehat teman teman semuanya

Senin, 27 November 2017

Pengoobatan PARVOVIRUS (Muntaber Dogy) :)

Parvovirus mulai dikenal pada tahun 1978 dan hanya beberapa bulan saja telah menyebar ke seluruh dunia karena sangat menular, Diduga virus ini merupakan hasil mutasi virus panleukopenia pada kucing (penyebab penyakit distemper kucing). Itulah sebabnya saat belum ada vaksin untuk parvovirus,untuk sementara waktu anjing divaksinasi dengan vaksin distemper kucing.
Parvovirus menyerang anjing dari segala ras dan umur. Angka kematian akibat penyakit ini sangat tinggi karena hewan akan mengalami dehidrasi hebat akibat sering muntah dan mencret.

Gejala Dan Tanda
Gejala yang tampak dari serangan penyakit ini tergantung pada tipe virus yang menyerang. Ada dua tipe virus, yaitu parvovirus tipe jantung dan tipe pencernaan. Serangan parvovirus tipe alat pencernaan akan menunjukan gejala antara lain penderita akan menjadi sangat depresif, nyeri perut, serta selalu muntah dan mencret (terkadang dengan darah) yang baunya sangat busuk.
Sementara gejala akibat serangan parvovirus tipe jantung antara lain radang otot jantung (myocarditis) yang sangat fatal disertai timbunan cairan di dalam paru-paru yang disebut hydrotorax. Virus tipe ini akan menyebabkan kematian yang sangat cepat atau mendadak, terutama pada anjing umur 5-6 minggu.

Pengobatan
Pengobatan di arahkan pada upaya  untuk mengatasi dehidrasi dan mencegah infeksi sekunder. Oleh karena penderita selalu muntah dan mencret maka pengobatan lewat mulut tidak efektif dan tidak dapat dilakukan. Untuk itu dianjurkan agar penderita di rawat inap untuk mendapatkan perawatan intensif melalui infus makanan, obat, dan roboransia (vitamin dan mineral).

Pencegahan
   Pencegahan   terbaik adalah vaksinasi teratur. Vaksin  parvovirus telah lama beredar di Indonesia baik dalam kemasan monovalen (satu jenis vaksin) maupun polivalen (kombinasi beberapa  jenis vaksin). Sebaiknya anjing divaksinasi sejak umur 6, 8, 12, dan 16 minggu dengan vaksin monovalen kemudian di ulang setiap tahunnya dengan vaksin monovalen ataupun polivalen anjing yang divaksinasi umur 16 minggu sebaiknya diulang 4 minggu kemudian dan selanjutnya diulang setiap tahun. Namun, untuk menunggu anjing berumur 16 minggu sangatlah riskan karena frekuensi penularan virus ini sangat tinggi. Anjing yang mendapat  nutrisi berimbang bebas parasit dan memperhatikn kebersihan umum akan lebih tahan terhadap serangan penyakit.

Kesehatan Lingkungan
Parvovirus sangat tahan terhadap kondisi lingkungan, meskipun di luar tubuh virus ini dapat hidup di tanah beberapa bulan hingga setahun. Agar populasi virus cepat hilang, sebaiknya kandang dan peralatan didesinfeksi  berulang kali lalu dijemur desinfektan yang digunakn misalnya lysol, sublimat povidon kaporit atau formalin 1%. Desinfektan dapat dibeli bebas di apotek kecuali sublimat dan formalin 1% yang harus dengan resep dokter.  Bila ingin memelihara anjing lain setelah anjing sebelumnya menjadi korban parvovirus dianjurkan agar anjing sudah divaksinasi parvovirus sedikitnya dua minggu sebelum didatangkan, bahkan lebih baik lagi kalau sudah divaksinasi ulang.

 
 Gambar 1. anak anjing (puppies) yang terinfeksi parvovirus tampak lemas

Gambar 2. anak anjing (puppies) rentan terhadap virus parvovirus

Gambar 3. Hewan yang terinfeksi parvovirus perlu mendapatkan perawatan intensif (diinfus)

Terimakasih, kalo boleh ada saran untuk tulisannya =)



Related post :

Distemper anjing (dog distemper / canine distemper) :
http://klinikhewanhappiness.blogspot.com/2010/12/mewaspadai-penyakit-virus-yang.html

Adopsi anjing milik klien :
http://adopsianjingkita.blogspot.com/2013/02/adopsi-anjing-1.html

Komunitas pengadopsi kucing :
http://komunitaspengadopsikucing.blogspot.com/2012/07/kucing-kucing-yang-butuh-diadopsi.html


SURAT TANDA REGISTRASI VETERINER (STRV) NASIONAL  1.02.005901.04.2016.005825

SERTIFIKAT KOMPETENSI DOKTER HEWAN NASIONAL PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia) (Lulus) 1.02.2009.010615.04-16.04.2016/KDHI


Video 1. Pemeriksaan rusa di balaraja, Tangerang :)

Video 2. Pengobatan Kucing Bengal @ Klinik Hewan happiness Bandung :)


Video 3. Pengobatan dogy sky (anakan golden) :)



Terimakasih :)

Jumat, 31 Maret 2017

Kunjungan & Pemeriksaan Rusa di Ciumbuleuit 2017 :)

Tulisan tentang pengetahuan & teknik Budidaya Rusa :) :
http://agromudaperkasa.blogspot.co.id/2017/01/budidaya-rusa.html


Selamat pagi sahabat klinik hewan happiness :) Lama tak bersua

Sudah 7 tahun tim klinik hewan happiness melakukan kunjungan dari tahun 2010. Setiap seminggu sekali qta berkunjung, melakukan pemeriksaan, pengobatan rusa di jalan neglasari ciumbuleuit

Rusa sudah beranak pinak, dari 3 ekor, menjadi 5 ekor, sekarang 7 ekor. Rusa yang dipelihara jenis Rusa Totol (Axis Axis), Rusa jenis ini boleh dikembangbiakan di Indonesia (bukan hewan dilindungi) :). Umumnya berkembang biak pada bulan Juni sampai September, dan masa kehamilan 9 bulan (seperti manusia Ya :).
Umur berkembang biak pertama (Minimum breeding age) adalah 1,5 tahun dan Maksimum breeding age 9 -12 tahun. Lama menyusui anak rusa 2- 3 bulan dan paling lambat 5 bulan. Jumlah anak yang dilahirkan terdiri atas 1- 2 ekor namun pada umumnya 1 ekor

Semoga bermanfaat :)

Video 1. kunungan & pemeriksaan rusa di ciumbuleuit :)

Video 2. Pengobatan mimisan pada kucing :)

Terimakasih

Semoga bermanfaat :)


Selamat Paskah Temen Temen yang Merayakan :)


Minggu, 22 Januari 2017

Pengobatan Kuda :)

Penyakit merupakan salah satu faktor penyebab yang menurunkan populasi ternak kuda di Indonesia, dalam upaya peningkatan populasi kuda di Indonesia maka perlu dilakukan penerapan manajemen kesehatan pada setiap peternakan kuda. Manajemen kesehatan hewan adalah program penjagaan peternakan dari bahaya penyakit ternak serta faktor-faktor yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung pada ternak, sehingga diperoleh hasil yang optimal. Faktor keberhasilan penerapan manajemen kesehatan hewan adalah dengan teknik dan metode pemeriksaan secara individual, seperti pemeriksaan klinis. Hasil pemeriksaan klinis dapat menentukan diagnosa suatu penyakit dan terapi yang tepat.

Secara umum, penyakit adalah gangguan kesehatan. Ditinjau dari asalnya, penyakit dapat di kelompokkan menjadi dua kategori, yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi dan penyakit yang disebabkan oleh non-infeksi. Penyakit karena infeksi dapat disebabkan oleh adanya bakteri, virus dan jamur. Sementara itu, penyakit karena non-infeksi merupakan penyakit yang disebabkan oleh keadaan tubuh itu sendiri, seperti alergi dan ketidak seimbangan hormon. 



Berikut ini adalah macam-macam penyakit yang sering menyerang ternak kuda:
1. Cacingan 
Cacing gelang atau cacing putih (Ascarids) adalah cacing yang hidup pada usus halus dan merupakan parasit terbesar dalam usus tetapi cacing ini tidak menyebabkan kerusakan pada usus. Salah satu jenis cacing gelang yang sering menyerang kuda adalah Parascaris Equorum.

Gejala yang ditimbulkan adalah kondisi kuda tidak tangkas dan mudah lelah, bulu kasar, sering terjadi gangguan pencernaan menumpuk pada usus halus sehingga kuda kelihatan seperti kolik, dan cacing sewaktu-waktu bisa mengganggu hati dan paru-paru.

Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan, menempatkan kuda belo pada kandang atau lapangan rumput yang bersih, mengumpulkan kotoran pada tempat yang disediakan, serta menyediakan air yang bersih dan segar.

Pemeriksaan telur cacing pada feses anak kuda akan menunjukkan negatif sampai umur tiga bulan sehingga pengobatan akan dilakukan pada saat anak kuda mulai mengkomsumsi rumput dan konsentrat.

Pengobatan dianjurkan menggunakan karbon disulphida atau bisulphida. Obat cacing harus diberikan secara teratur walaupun belum menimbulkan gejala, bila gejala sudah muncul berarti kerusakan pada jaringan tubuh sudah terjadi.

2. Diare 
Diare merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi pada alat pencernaan. Kondisi lingkungan yang tidak kondusif menyebabkan kondisi tubuh menurun, dan suhu tubuh meningkat.

Penyebab diare yang lain adalah alas kandang yang basah dan kontaminasi feses. Diare menimbulkan gejala berupa feses encer, pinggul berlumuran kotoran, kondisi tubuh menurun, lemah, dan kehilangan selera makan. 
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan, mengurangi pakan yang mengandung kadar lemak tinggi dan meningkatkan kandungan serat kasar pada induk, untuk kuda belo pencegahan dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi menyusu, yaitu menyusu secara selang-seling. Diare pada anak kuda memerlukan perhatian khusus, seperti pencucian pinggul dengan air hangat yang diikuti dengan mengolesi minyak agar tidak lecet dan iritasi.

Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian sulfaguanidin dan norit dengan perbandingan 1:4 untuk setiap 40 kg berat badan.

3. Influenza 
Merupakan penyakit pernafasan yang mirip dengan flu pada manusia dan disebabkan oleh salah satu dari delapan virus yang berbeda, yaitu: H2N2, H3N2, H3N2, H7N7, H9N2, H7N2, H7N3, H10N7. 
Gejalanya adalah batuk, mengeluarkan sengau dan terjadinya peningkatan temperatur yang cepat, bisa mencapai 106oF dan berlangsung selama 2-10 hari. Kuda yang terserang dianjurkan istirahat total paling tidak 30 hari. Tersedia vaksin untuk dua jenis virus guna menciptakan immunitas/ kekebalan tubuh. Pengobatan oleh dokter hewan meliputi penggunaan obat-obat antibotik dan sulfa.

Kuda yang paling peka terhadap penularan penyakit ini adalah anak kuda, terutama yang baru lahir karena kekebalan tubuh mereka cendrung rendah, apalagi anak kuda yang mendapat susu buatan. Seekor kuda yang terserang influenza harus beristirahat agar tidak bertambah parah. Peyebaran penyakit ini biasanya melalui kontak langsung dan melalui udara. Lebih banyak menyerang pada anak kuda berumur setahun atau dua tahun.

Gejala utamanya adalah demam dengan suhu 
39,5oC - 41,5oC, mata dan hidung berair, stress, pernafasan cepat, batuk yang keras, kelopak mata berwarna pink kekuningan. Pada tahap yang lebih berat akan terjadi pembengkakan pada kelanjar pangkal tenggorokan (submaxillary lymph), temperatur tubuh yang tidak stabil, hidung mengeluarkan ingus,susah bernafas.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan melakukan vaksinasi secara berkala. Kekebalan yang di dapat dengan vaksinasi biasanya hanya untuk jangka waktu yang pendek (sekitar 3–4 bulan) dibandingkan dengan kekebalan yang didapat secara alami. Kuda sebaiknya diberi vaksin mulai umur 8–9 bulan. Dilanjutkan setiap 3 bulan sampai berumur 3 tahun. Kekebalan alami dan pencegahan dapat dilakukan dengan perawatan yang baik dan menjauhkan kuda dari keadaan stress.jika suhu tubuh terus meningkat, sebaiknya disuntik antibiotik untuk mencegah terjadinya serangan lebih lanjut oleh bakteri yang dapat menyebabkan pneumunia. Pemeliharaan yang baik; menjaga kebersihan makanan, minuman, peralatan dan lingkungan juga dapat menghambat penyebaran influenza terhadap kuda.


4. Kolik 
Gangguan pencernaan ini disebabkan oleh makanan yang berlebihan, minuman berlebihan pada waktu panas, makanan berjamur dan bahkan oleh infestasi cacing gelang. Usus terhalang atau terjepit, dapat menimbulkan rasa sakit, sedangkan kuda sangat sensitif.

Tanda–tandanya adalah bergerak terus menerus, kesakitan, berkeringat, berguling guling dan tentu saja adanya rasa tidak nyaman. Berguling–guling yang menyebabkan terbelitnya usus, merupakan hal yang fatal. Kuda sebaiknya di ikat supaya tidak berguling-guling. Tanda–tanda lainnya adalah bibir menggulung dan kuda menolak untuk makan.

Pengobatannya adalah denggan mengajak kuda berjalan–jalan sampai dokter hewan datang. Minyak mineral sering kali di berikan melalui pipa masuk ke lambung (stomach tube) untuk menghilangkan pemadatan.

Kuda yang mengalami kolik akan merasakan tidak nyaman pada bagian perut maka kuda sering melihat kebagian perut dan menggigit bagian flank. Kuda juga cenderung gelisah serta bangun dan tidur sambil menggaruk–garuk lantai.

Pencegahan yang dapat di lakukan yaitu dengan memberikan pakan yang teratur dengan kuantitas dan kualitas yang memadai. Pemberian laxative, analgesic, sedative, obat spasmolityc, cairan terapi, pengontrolan, pemeliharaan gigi dan manajemen pemeliharaan yang baik.

Sumber:
Blakely, J and D.H.Bade. 1991. Ilmu peternakan(terjemahan). Edisi ke -4. Gadjah Mada University Press; Yogyakarta.
etd.repository.ugm.ac.id
Maswarni; Nofiar, R. 2014. Kuda: Manajemen Pemeliharaan dan Pengembangbiakan . Jakarta Timur: Penerbit Swadaya.

Semoga artikel tentang Penyakit Yang Sering Menyerang Ternak Kuda ini dapat menambah pengetahuan ataupun wawasan kita semua.



Gambar 1 & 2 Teknk pengobatan kuda & obat obatan pada kuda :)

Semoga bermanfaat :)

Ditunggu masukan nya :)

Terimakasih

Minggu, 25 September 2016

Pengobatan penyakit ikan part I :)

Pengobatan penyakit ikan memerlukan pendekatan yang berbeda dengan penyakit hewan di darat, ikan adalah hewan poikilothermal dan sifat perilaku biologis ikan diatur secara pokok oleh temperatur air, pH air, tekanan osmosis air, dissolved gas (gas oksigen terlarut), dan faktor lingkungan lain seperti parasit & protozoa. Faktor kondisi air juga menentukan agen kausatif dapat menyebabkan penyakit di suatu populasi ikan.

Diagnosa penyakit pada ikan memerlukan beberapa tahapan, observasi (pengamatan) perilaku pada ikan seperti tidak mau makan, bernafas dengan cepat, berenang miring di permukaan, sempoyongan, menggosok gosokan tubuh pada tepi / pinggir kolam perlu diperhatikan. Selain didukung pengambilan (koleksi) sampel dan spesimen diagnostik yang tepat.

Metode kontrol penyakit pada populasi ikan, meliputi :
1.       Diagnosa penyebab penyakit
2.       Karantina dan pembatasan penyebaran ikan
3.       Pemberian obat – obatan (farmakotherapi) dan sanitasi yang baik
4.       Imunisasi (vaksinasi) ikan dari penyakit
5.       Pemutusan siklus hidup agen penyakit

6.       Pembatasan dan kontrol dari substansi asing yang membahayakan (substansi asing yang bersifat toksik)

                                                     Gambar 1. . Tim klinik hewan happiness (khh) dipanggil di salah satu kediaman (rumah) di kota Bandung, mengobati ikan koi yang terinfeksi protozoa dactylogyrus, metode yang digunakan obat tetes pada luka dan dipping air


                                                    Gambar 2. Proses penetesan obat pada luka ikan

                                                           Gambar 3. Menghangatkan (meningkatkan) suhu air kolam merupakan salah satu metode mudah untuk memutus siklus hidup agen penyakit, terutama golongan protozoa :)


Ditunggu masukan dan komentarnya, untuk tulisan yang sedikit ini :). Terimakasih

Minggu, 24 April 2016

Prinsip Pemacakan (Mengawinkan) & Proses Kelahiran (pada Kucing & Anjing) :)

Prinsip Pemacakan (Mengawinkan) & Proses Kelahiran (pada Kucing & Anjing)

Proses pembiakan bagi peternak / breeder  anjing dan kucing adalah suatu proses yang penting. Berikut tambahan informasi tentang cara – cara dan teknik pembiakan / perkawinan / breeding yang baik.

FISIOLOGI ANJING DAN KUCING
Pada hewan anjing dan kucing kematangan alat reproduksi berbeda  ditentukan dari trah atau jenis anjing dan kucing tersebut sendiri. Pada ras anjing umumnya ras anjing yang grup atau ukurannya lebih kecil alat reproduksinya lebih cepat matang dibandingkan dengan ras anjing yang lebih besar.
Istilah yang perlu dikenal dalam proses perkawinan/breeding adalah loop/haid/heat/in season. Terjadi pertama kali pada usia 6 – 12 bulan (umumnya 7-8 bulan) berlangsung rata-rata sampai 21 hari, saran bagi breeder jangan membiakan loop yang pertama.

SIKLUS REPRODUKSI ANJING DAN KUCING
 Siklus reproduksi anjing dan kucing ada 4 fase yaitu proestus, estrus, diestrus, dan anestrus
·        *  Proestrus
Berlangsung sejak 1 hari loop sampai dengan hari ke 9, umumnya hewan pejantan belum terangsang untuk memacak.
Gejala-gejala umum :
1.       Vulva mulai membengkak
2.       Terlihat cairan darah mulai merah muda (pink ) sampai merah tua ketika pada akhir periode ini.
3.       Hewan betina ingin mendekati / didekati pejantan.
4.       Tidak bersedia dipacak bahkan sering agresif terhadap lawan jenisnya.

·         * Estrus
1.       Berlangsung mulai hari ke 10 sampai 15
2.       Darah tampak merah tua dan pada akhir fase estrus darah berangsung menjadi merah muda lagi sampai akhir kebening-beningan
3.       Hewan betina jadi lebih bergairah
4.       Fase ini adalah fase terbaik untuk pembiakan
5.       Hewan pejantan sangat tertarik untuk memacak (pada hewan anjing, pejantan bisa mencium anjing betina sejauh sejarak 2km )

Tanda-tanda siap dipacak :Bereaksi terhadap rangsangan baik dengan tangan maupun dengan hewan lain ( ekor dan vulva akan naik )

·        *  Diestrus
1.       Berlangsung 60-90 hari dari fase estrus
2.       Fase ini dipengaruhi oleh hormon progesteron
3.       Ini terjadi baik pada hewan yang hamil maupun tidak
4.       Hewan pejantan masih tertarik untuk memacak

·         * Anestrus
1.       Berlangsung setelah diestrus, bilamana tidak ada aktivitas seksual.




PEMBIAKAN ( BREEDING )

INBREEDING : Perkawinan 2 ekor anjing yang mempunyai hubungan darah sangat dekat
Bapak x Anak
Ibu x Anak
Saudara kandung
JANGAN DILAKUKAN (gen resesif / ciri –ciri yang tidak baik dari hewan anjing atau kucing bisa tampak)

LINEBREEDING : Perkawinan 2 ekor hewan anjing dan kucing yang mempunyai hubungan darah tapi tidak sedekat inbreeding.
Paman x Keponakan
Bibi x Keponakan
Kakek/Nenek x Cucu
Keuntungan Linebreeding :
1.       Mempercepat mendapatkan keuntungan berkualitas
2.       Menjaga konsentrasi darah yang baik, sehingga kualitas bisa dipertahankan pada generasi berikutnya

Kerugian Linebreeding :
1.       Yang resesif (seperti inbreeding) akan muncul (bila pembiak belum berpengalaman menentukan ciri – ciri anjing & kucing yang baik)
2.       Penyakit & kelainan kelainan tersembunyi akan muncul (semua tergantung seberapa dekat darah  hewan hewan yang dipacakkan)

OUTBREEDING (OUTCROSSING)
Perkawinan 2 ekor hewan (anjing dan kucing) yang tidak mempunyai hubungan darah (patokan = 6 generasi).

Hasil Penelitian / research =)
Setelah linebreeding yang agak dekat, maka pada F3 harus di outbreeding untuk menghindari kerugian – kerugian yang akan timbul
Hasil Penelitian
Pada inbreeding yang terjadi selama 20 generasi pada tikus putih menghasilkan keturunan pada generasi terakhir (F21) :
·         Lebih besar (dibanding generasi pertama)
·         Lebih subur (dibanding generasi pertama)
·         Mempunyai umur yang panjang (dibanding generasi pertama)


Filosofi yang penting diperhatikan dalam pembiakan :
Harus menguasai standar & genetika trah / ras yang bersangkutan
Jangan mengawinkan hewan dengan kelainan dominant : lumpuh, buta, gigi kurang, hypdysplia

·         Fenotipe (PHENOTIPE) : sifat yang nampak dari luar, yang dapat kita lihat (tinggi badan, warna bulu, bentuk tubuh)
·         Genotipe (GENOTIP) : sifat yang tidak nampak, yang mengendalikan fenotipe (gene)

PERSIAPAN PERKAWINAN HEWAN :
Untuk pejantan : Latihan (exercise), vitamin dan mineral terutama zinc dan vitamin E
Untuk betina : kondisi loop, vitamin & mineral (terutama vitamin E)

TANDA TANDA KELAHIRAN
1.       Hewan (anjing & kucing) mulai tidak mau makan (terutama menjelang 24 jam sebelum melahirkan)
2.       Menggaruk garuk lantai/tanah/box
3.       Keluar cairan dari vulva
4.       Yang lebih tepat dengan mengukur temperature N : 101-102oF





kalo ada hal hal yang membingungkan telpun dokter hewan kita aja, soalnya admin nya bukan dokter hewan cuma ngetik aja tulisan tangan dari dokter hewan kita (tulisan tangan jelek banget lagi he.. kaya ceker ayam tulisan tangannya =)


Semoga bermanfaat :)

Senin, 07 Maret 2016

Animal Welfare :)

         Animal Welfare atau kesejahteraan hewan adalah suatu upaya untuk memberikan kondisi lingkungan dan derajat kehidupan yang baik, agar hewan dapat tumbuh, berkembang secara alami dan tanpa tekanan fisik dan stress.

      ’’MANUSYA MRIGA SATWA SEWAKA’’ adalah merupakan semboyan dokter hewan dapat diartikan sebagai mengabdi kepada sesama lewat kesejahteraan hewan. Dengan demikian tugas seorang dokter hewan secara konkret adalah menjaga kesejahteraan manusia dengan jalan memuliakan hewan, menjaga kelayakan sumber protein hewani, mencegah berbagai penyakit yang dapat menular dari hewan (zoonosis) serta menjaga kesehatan lingkungan tempat hewan/ternak menjalani perkembangan kehidupannya.

       Indonesia sudah mempunyai Undang – Undang (UU) yang mengatur kesejahteraan hewan, UU Nomer 18 Tahun 2009, Pada pasal 66 menyebutkan bahwa kesejahteraan hewan yang diatur berdasarkan Undang Undang meliputi :
1.            Penangkapan dan penanganan satwa dari habitatnya harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan-undangan di bidang konservasi;
2.    Penempatan dan pengandangan dilkukan dengan sebaik-baiknya sehingga memungkinkan hewan dapat mengekspresikan perilaku alaminya;
3.            Pemeliharaan, pengamanan, perawatan, dan pengayoman hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa lapar dan haus, rasa sakit, penganiayaan dan penyalahgunaan, serta rasa takut dan tertekan;
4.            Pengangkutan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa takut dan tertekan serta bebas dari penganiayaan;
5.            Penggunaan dan pemanfaatan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari penganiayaan dan penyalahgunaan;
6.            Pemotongan dan pembunuhan hewan dilakukan dengan sebaik-baiknya sehingga hewan bebas dari rasa sakit, rasa takut dan tertekan, penganiayaan, dan penyalahgunaan; dan
7.     Perlakuan terhadap hewan harus dihindari dari tindakan penganiyaan dan penyalahgunaan.

             Menurut konsensus Internasional yang diatur dalam animal welfare, meliputi :
World Society for Protection of Animals (WSPA)
1. Bebas dari rasa lapar dan haus (Freedom from hunger and thristy)
2. Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit (Freedom from pain, injury and disease)
3. Bebas dari rasa penyalahgunaan dan salah pemanfaatan (Freedom from abused and misused)
4. Bebas untuk melakukan perilaku alaminya (Freedom to express normal behavior)


5. Bebas dari rasa takut dan tertekan (Freedom from  fear and distress)


Gambar 1. Memberi makan hewan kesayangan (anjing & kucing) merupakan salah satu tindakan dari animal welfare (kesejahteraan hewan)



Gambar 2. Pengobatan hewan yang sakit merupakan salah satu tindakan dari animal welfare (kesejahteraan hewan)

Semoga bermanfaat :)